Rabu, 30 Januari 2013

3D Dalam Pilkades

3D senantia menyertai dalam setiap PILKADES. Three Dimension (3D) dalam pilkades seakan sulit untuk dihindari. Entah tradisi, budaya atau mungkin sebuah keterpaksaan dan ketidaksengajaan. Hadirnya 3D dalam pilkades sulit diterima dengan akal sehat, tapi itu nyata di beberapa tempat. Seakan-akan menjadi syarat mutlatk. Harus 3D.
3D dalam Pilkades yang dimaksud adalah:
1. Duit
2. Dukun
3. Dadu
Duit niscaya harus ada, baik di pihak panitia, masyarakat hak pilih ataupun di pihak calon kepala desa. Memang benar saat ini calon tidak usah membayar biaya pendaftaran karena dana pilkades bersumber dari APBDes,dari Iuran Swadaya Masyarakat, atau dana Stimulan dari Pemda.
Sisi lain bahwa dalam setiap pilkada harus ada dana atau duit yang harus dikeluarkan oleh para calon. Dana untuk membuat surat-surat administrative; keterangan dokter, kelakuan baik, bebas narkoba, tidak pernah dihukum, poster, spanduk, baliho, tranportasi tim sukses, jamuan para tamu, dan tentu saja harus menyediakan dana untuk operasi serangan fajar apabila ingin bebeakan (kagok geus direncanakeun jeung aya nu menta) hehe asal ulah apaleun panitia.Pokoke semua komponen pilkades lieur ku artos alias duit.Ceuk Kang Abiem Ngesti mah Semua Mabuk karena Duit...Mau Memilih pake duit...Mau Dipilih pake duit..teu kapilih ge beak duit hehe.
Dukun ikut pula meramaikan pesta pilkada ….eh… pilkades. Entah itu calon yang sowan ke dukun atau dukun berkeliaran menjajakan jasa komat-kamit & keyakinan semu yang menggila kepada para calon. Prediksi-prediksi para dukun ini terkadang jadi pegangan para calon. Berandai-andai dalam taman keghoiban. Apel jin, minyak japaron, isim merupakan suatu benda yang sering disebut. Pelet asihan, mantra, Jangjawokan adalah frasa lain dalam dunia perdukunan. Jika calon teguh memegang tauhid, tidak pernah percaya kepada ramalan, tidak pernah bertandang ke paranormal maka godaan pun biasanya datang dari samping; dari pendukung atau tim sukses. Merekalah yang dating ke dukun dan menyampaikan hasilnya kepada calon yang diusung. Jika saja calon yang teguh iman itu yang tidak pernah dating ke dukun percaya akan apa yang disampaikan oleh tim suksesnya maka sawaun kana, seali tiga uang. Naudzu billah..
Dadu : ini adalah dimensi lain dalam pilkada eh…. Pilkades. Ya judi perjudian turut muncul ke perhelatan pemilihan kepala desa walau secara diam-diam dan kecil-kecilan…..antar personal individu atau kelompok bandar. Menebak memprediksi mengira-ngira siapa bakal pemenang.Kola Rhoma Irama "Judi Merusak Sendi Kehidupan"
Tiga Dimensi (3D) DUIT DUKUN DADU tersebut melingkar satu sama lain. Yang punya duit bias jadi Bandar judi dan disuport oleh dukun untuk mengusung calon kades. Yang punya kemampuan paranormal bias bekerja saa dengan Bandar dan menhasilkan duit.
Bisa jadi 3D tersebut hanya terjadi di beberapa desa saja....di luar sana.Semoga tidak menjalar di Desa  Raksasari kita yang tercinta ini.Amiin.
Tidak tahu apakah 3D (DUIT DUKUN DADU) ada dalam pilkada bupati, pilkada gubernur atau pemilu presiden. Wallohu ‘alam. Jika ada…. Betapa parahnya negeri ini yang senantiasa mengundang AZAB Alloh setiap saat. Naudzu billahi min dzalik…….

Ilusi : "Bingung Ngabingunganana"


1 komentar: